BANYUWANGI - Satpolairud Polresta Banyuwangi melaksanakan patroli ke sejumlah pelabuhan rakyat untuk pengamanan jalur laut jelang bergulirnya Wolrd Water Forum (WWF) di Bali.
Patroli ini dalam rangka mencegah potensi gangguan Kamtibmas yang dapat mengganggu jalannya forum Internasional yang dihadiri delegasi negara-negara anggota Dewan Air Dunia tersebut.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Nanang Haryono melalui Kasatpolairud, AKP I Nyoman Ardita pengamanan ini tindak lanjut dari arahan Kapolresta Banyuwangi dalam Rakor pada hari Rabu (8/5) kemarin.
Sebelumnya, Kombes Pol Nanang meminta personel intens melakukan patroli di Selat Bali termasuk memperketat pengamanan di pelabuhan rakyat.
Baca juga:
Rakernis Logistik Polri Untuk Indonesia Maju
|
"Dalam patroli ini kami lakukan pengecekan ketat terhadap orang, barang maupun kendaraan yang ada di Pelabuhan Meneng, " kata AKP Ardita, Kamis (9/5).
Dia menjelaskan Pelabuhan Meneng lokasinya berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Tanjungwangi.
Di pelabuhan itu biasanya perahu-perahu melayani ojek bagi para nelayan sebelum memasuki kapal besar.
"Tidak menutup kemungkinan perahu disini juga disewa untuk menyeberang ke Bali, " terangnya.
AKP Ardita juga meminta para nelayan untuk bekerjasama. Bila menemukan penyewa perahu dengan barang bawaan mencurigakan, para nelayan diminta segera melapor.
Pihaknya juga mengajak para Pokdarwis kelompok nelayan untuk pengetatan pengamanan laut Selat Bali. Sebab itu menjadi gerbang penghubung Jawa Bali.
Ia mengatakan tempat – tempat tersebut membutuhkan kehadiran Polri guna melakukan pemeriksaan dan juga pembinaan untuk mewujudkan situasi yang kondusif.
“Banyuwangi punya wilayah perairan yang menjadi jalur transportasi laut, jadi itu perlu kita atensi pengamanannya, ” terangnya.
Sebagai informasi, Forum Air Dunia Ke-10 memiliki tema Air bagi Kesejahteraan Bersama (Water for Shared Prosperity) yang diterjemahkan ke dalam enam subtema.
Enam subtema tersebut meliputi air bagi manusia dan alam, keamanan air dan kesejahteraan, tata kelola pengurangan risiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, keuangan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan penemuan.
Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota Dewan Air Dunia mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air. (**)